Selasa, 01 Oktober 2013

NARSIS salah satu pertanda gangguan MENTAL????


Teringat perkataan salah seorang Dosen pengajar di tempat saya mendulang ilmu...(wkwkwk bahasanya...)
"hati2...lho
  jgn terlalu bangga sama paras sendiri sehingga termakan kenarsisan...
  narsis itu salah satu gangguan kejiwaan..."
Sontak denger perkataan itu mahasiswa seisi ruangan tertawa seakan tak percaya, termasuk saya,hehehe....
bukan maksud merendahkan perkataan dosen itu sendiri, tapi memang pada saat itu saya pribadi baru mendengar statement seperti itu....
masalahnya kan memang benar pada saat itu lagi musim2nya pada narsis di media sosial, dan saya rasa sekarang juga masih banyak orang yg seperti itu. Narsis itu sendiri bisa dari perilaku maupun perkataan, contoh nya foto berlebihan maupun perkataan berlebihan di luar batas kewajaran yg kebanyakan dilakukan di media sosial tadi...
Setelah sekian lama berlalu akhirnya saya penasaran mencari-cari informasi mengenai "narsis" itu.
Eng ing eng..... dan ternyata pernyataan dosen saya itu benar adanya,hahaha (seneng dalam hati karena saya gak termasuk di dalamnya,hehe maaf buat para "narsiser" dan "alayer",wkwkwk...)
banyak sumber yg menguatkan pernyataan narsis adalah salah satu kecenderungan gangguan mental,salah satu sumber yang saya baca.disini.
Narsis atau yang dalam istilah ilmiah disebut Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan psikologis ketika seseorang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi.selengkapnya.....
Klik Disini:
Narsis termasuk salah satu dari tipe penyakit kepribadian. Seseorang yang menderita gangguan narsis biasanya diiringi juga dengan pribadi yang emosional, lebih banyak berpura-pura, antisosial dan terlalu mendramatisir sesuatu. Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang tinggi terdapat sebuah harga diri yang rapuh dan sensitif terhadap setiap kritik kecil. Hal ini terjadi dengan sendirinya dan jika gangguan ini begitu kuat sehingga mengasingkan seseorang dari masyarakat, maka perlu mengambil langkah-langkah penyembuhan, seperti melakukan psikoterapi. Narsisme lebih mungkin terjadi pada usia muda dan mungkin disebabkan karena pendidikan yang 'tidak sehat', contohnya orangtua yang terlalu memanjakan anaknya. Anak yang selalu dimanja dan mendapat banyak perhatian, cenderung mengharapkan perhatian yang sama di kemudian hari, seperti dilansir Healthmad, Sabtu (25/6/2011). Penyebab lain yaitu sikap terlalu diabaikan atau pelecehan saat masih usia anak-anak. Seseorang yang terabaikan di masa kecil dapat berubah yang akhirnya mencoba 'menangkap' perhatian yang dulu tak diperolehnya. Kebutuhan akan perhatian ini akhirnya bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan narsisme. Faktor lain adalah karena efek perubahan kesuksesan atau transient effect of success. Sebagai contoh, seorang gadis muda dan sangat cantik mendapat banyak perhatian karena kecantikannya. Namun setelah 20 tahun kemudian, kecantikannya telah memudar dan tidak mendapatkan perhatian yang sama dari orang-orang disekitarnya. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders serta American Psychiatric Association menyebutkan beberapa gejala dan kriteria penyakit narsis, diantaranya : Mementingkan diri sendiri, melebih-lebihkan prestasi dan bakat yang dimiliki, berharap dikenal sebagai orang unggul tanpa ada hasil atau pencapaian tertentu. Terlalu bangga dengan fantasinya dan memiliki tujuan yang tidak realistik tentang keberhasilan yang tiada batas, kekuatan, kepintaran, kecantikan atau kisah cinta yang ideal. Percaya bahwa dirinya sangat spesial dan hanya bisa bergabung atau bergaul dengan orang-orang yang juga memiliki status tinggi. Memerlukan pujian yang berlebih ketika melakukan sesuatu Memiliki keinginan untuk diberi julukan tertentu Bersikap egois dan selalu mengambil keuntungan dari setiap kesempatan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya Tidak memiliki perasaan empati terhadap sesama Selalu merasa iri hati dengan keberhasilan orang lain dan percaya bahwa orang lain juga iri padanya Menunjukkan sifat arogan dan merendahkan orang lain Mudah terluka, emosional dan memiliki pribadi yang lemah.
Nah gimana...?udah ada sedikit gambaran kan tentang narsis,hehehe...
apa masih mau narsis setelah baca penjelasan di atas?
hal ini sebenarnya tergantung bagaimana kita menyikapinya, karena menurut saya sendiri msalah narsisme atau apa pun itu istilah lainnya tergantung dari kepribadian diri kita masing-masing. Namun, pernyataan di atas pun tentu benar adanya karena sudah pasti merupakan hasil penelitian juga...Sedikit peesan dari saya adalah  :
 "Jangan terlalu berlebihan dalam segala hal, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, untuk apa pun itu..."

Semoga bermanfaat.....


0 komentar:

Posting Komentar